Archive for December, 2010

berpikir sebagai orang Indonesia..

Posted: December 14, 2010 in Uncategorized

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Mengapa tidak? Dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa menurut sensus penduduk 2010 dan luas wilayah sebesar 1,890,754 km2, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Dengan keadaan seperti ini, seharusnya tidak ada alasan bangsa ini untuk mendapat pengakuan di dunia internasional sebagai negara yang maju.

Namun, pada kenyataannya tidaklah seperti yang saya dan teman-teman bayangkan. Walaupun bangsa kita besar, bangsa kita tidak mempunyai kekuatan. Sangat disayangkan memang, namun itulah kenyataan saat ini. Apakah penyebab semua ini? Atau lebih ekstrem lagi siapa penyebab semua ini? Ada beragam jawaban yang timbul tentang penyebab semua ini, juga dalam menuduh siapa penyebab masalah ini kebanyakan mungkin akan menunjuk pemimpin bangsa ini dan kroni-kroninya. Tidak sepenuhnya salah menurut pendapat saya, karena pemimpin sebagai pemangku kebijakan berperan besar dalam membangun bangsa ini. Tetapi, kita juga harus berpikir dan sambil menunjuk hidung sendiri bahwa saya dan teman-teman semuanya turut memberikan sumbangan manasuka untuk bangsa ini sehingga keadaannya seperti ini.

Mari kita lihat sebagian kecil cara kita menyumbang yang mempengaruhi bangsa ini. Betapa kita tidak menyadari bahwa kita membiarkan bangsa kita untuk tidak berkembang, khususnya dalam ekonomi. Kita (termasuk saya) dengan bangga akan lebih memilih produk buatan luar negeri dibanding produk dalam negeri. Ini menyebabkan industri dalam negeri tidak mampu untuk jalan di tempat sehingga harus mundur, dan perlahan-lahan gulung tikar. Memang harus kita akui,bila berbicara kualitas, produk dalam negeri masih minus. Inilah tantangan bagi kita, terutama pengusaha-pengusaha lokal untuk mulai memikirkan peningkatan mutu produk dalam negeri. Peran pemerintah pun sangat besar dalam mendukung hal ini.

Begitu juga, kita akan lebih bangga dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu berlibur di luar negeri sementara menikmati rumput di halaman sendiri yang diyakini oleh negara lain lebih hijau. Saya belum bisa memastikan diri saya untuk bisa menikmati seluruh keindahan alam Indonesia, tapi dari yang sudah saya nikmati, tidak ada kesan bosan. Jadi kenapa tidak, kalau mau menikmati pariwisata di negeri sendiri. Dengan seperti itu, sedikit banyak kita bisa membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan kepariwisataan di negeri sendiri.

Lain lagi dengan kebiasaan masyarakat sekarang, terutama generasi millennium ini yang mulai alergi berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Pilihan berbahasa aneh, yang sering dikenal sebagai indoglish menjadi tren belakangan ini. Bahkan, pilihan tersebut dianggap mengindikasikan kesan gaul dan cerdas. Menurut saya, sama sekali tidak. Itu hanya merusak identitas sendiri, sebagai bangsa yang tidak percaya diri akan bahasa sendiri. Ada baiknya kita memahami konteks berbahasa dengan baik. Bila di Indonesia dan berbicara dengan sesama orang Indonesia, mengapa harus berbahasa indoglish?

Masih banyak hal lain yang dapat dianggap sebagai andil masyarakat yang mempengaruhi kemunduran Indonesia. Sebagian contoh kecil yang ditunjukkan di atas kiranya dapat menjadi renungan bagi masing-masing pribadi untuk berpikir sebelum bertindak. Karena sekalipun kelihatan kecil, pasti akan memiliki pengaruh. Saya pribadi, belum bisa berbuat banyak akan hal ini. Saya baru bisa menyentil telinga sendiri untuk memaksa diri berbuat, setidaknya dari hal-hal kecil dan mengajak orang lain bukan untuk menyentil telinga sendiri, tapi setidaknya punya pikiran yang bisa menunjukkan cinta kepada bangsa ini. Lebih syukur lagi kalau ada orang yang kemudian berpikiran seperti saya untuk menyentil telinga sendiri. Sungguh hal yang sangat luar biasa. Oleh karena itulah saya merancang tulisan ini, sembari sesekali mengkhayal bila ada waktu satu menit saja untuk semua masyarakat di Indonesia untuk berpikir sebagai orang Indonesia, betapa dahsyatnya Indonesia di mata dunia.

Hiduplah Indonesia Raya!!

Niko Simamora