Aroma menusuk hidung ketika menginjakkan kaki
Hawa merasuk tulang menghirup udaranya
Panasnya menyengat, kala sang surya bertahta
Itu kata sebagian mereka, yang mungkin awam
Lalu waktu berjalan, terkadang perlahan
Namun acapkali terasa terbang, tidak terkejar
Memberikan sebuah pemahaman yang mendalam
Apa yang dulu dikeluhkan kini menjadi teman
Riuh riang suara alam berkumandang
Nyanyian padang menjadi senandung di hati
Riak air peneduh jiwa
Wahai bukit engkau pengawal singgasanaku
Dalam perjalanan, tidak semua menjadi manis
Perlu pahit, lalu asam, lalu asin
Kemudian terang diganggu gelap
Sehingga manis semakin terasa
Perhentian adalah misteri bagi insan
Tetaplah bergerak selama tergerak
Tak perlu ragu untuk tinggal sejenak
Demi menyambut sebuah ketenangan
Laguboti, 18 Januari 2018 (18-1-18) 07:05 WIB
Niko Saripson P Simamora