Archive for April, 2009

KISAH SEEKOR KUPU-KUPU

Posted: April 20, 2009 in Uncategorized
Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan.

Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.

Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.

Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang” Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang. Kita memohon Kekuatan…Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar. Kita memohon kebijakan… Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran… Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati… Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta… Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita memohon Kemurahan Kebaikan Hati… Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang sileh berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita…

Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan?

Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita….

(sumber : Samosir Berubah)

Ilmu Ukur Tanah (defenisi)

Posted: April 16, 2009 in Uncategorized

Ilmu Ukur Tanah dikenal dengan istilah “Surveying” merupakan kegiatan penentuan kedudukan titik-titik atau penggambaran keadaan fisik yang terdapat di permukaan bumi.

Kegiatan ini meliputi pengukuran jarak, pengukuran sudut atau arah, pengukuran beda tinggi, pengukuran topografi serta untuk menghitung luas permukaan tanah. Dari data yang diperoleh di atas, selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk penggambaran peta.

Secara garis besar, ilmu ukur tanah meliputi delapan cabang kegiatan yang lebih spesifik. Cabang-cabang kegiatan itu antara lain:

  1. Land Surveying
  2. Topographic Surveying
  3. Route Surveying
  4. Hidrographic Surveying
  5. Mine Surveying
  6. Cadastral Surveying
  7. City Surveying
  8. Photogrametric Surveying

Klasifikasi ilmu ukur tanah ada dua, yaitu :

  1. Plane Surveying (Survei Datar) : kelengkungan bumi tidak diperhitungkan,
  2. Geodetic Surveying (Survei Geodesi) : kelengkungan bumi diperhitungkan.

Secara umum,  tujuan ilmu ukur tanah ini adalah untuk :

  • menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di permukaan bumi
  • menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau di bawah sebuah bidang, sebagai acuannya adalah permukaan air laut yang tenang alias mean sea level (MSL)
  • menentukan bentuk (konfigurasi) atau relief permukaan tanah beserta luasnya
  • menentukan panjang, arah dan kedudukan (posisi) dari suatu garis yang terdapat pada permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.

Kegunaan ilmu ukur tanah antara lain :

  • menentukan batas-batas suatu areal tanah atau wilayah tertentu
  • sebagai dasar perencanaan dalam pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jembatan dan jalan, perencanaan bangunan, pembukaan hutan, tindakan pengawetan tanah, perencanaan irigasi dan sebagainya.

-ulasan singkat-

Posted: April 16, 2009 in Uncategorized

Pada tanggal 9 April 2009 diadakan Pemilu Legislatif. Pesta Demokrasi ini dilakukan untuk mengembalikan kedaulatan pemerintahan kepada rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di republik ini mempunyai hak untuk memilih wakil-wakilnya secara langsung.

Dilihat dari persiapan hingga pada saat pelaksanaan, masih terdapat banyak kekurangan yang dilakukan oleh Panitia, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum. Dari segi sosialisasi, sangat minim sekali. Banyak liputan-liputan di media massa yang mengulas tentang hal ini. Sehingga, masyarakat masih banyak yang bingung bagaimana tata cara Pemilu kali ini. Dari segi pendataan pemilih, dirasakan ke-kurang gencar-an pendataan oleh KPU, bahkan hal ini menuai banyak protes dari kalangan partai politik peserta pemilu. Dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada pada KPU terdapat banyak kekurangan. Diantaranya, terdapat data pemilih yang sudah meninggal dunia seolah-olah menghidupkan kembali si pemilih tersebut, padahal di lain sisi, banyak data pemilih pemula tidak terdapat dalam DPT. Hal ini sesuai dengan yang saya alami langsung. Sebagai pemilih pemula, saya tidak mendapat tempat dalam DPT sehingga pada hari pemilihan saya dipaksa untuk golput. Perasaan saya sangat kecewa, karena ketika ingin menunjukkan sedikit rasa cinta terhadap tanah air, cinta saya ditolak. Dari media, saya ketahui bahwa yang memperoleh hak suara hanya 50% dari penduduk Indonesia yang “cukup umur” alias sudah bisa memilih. Masih banyak kekurangan yang lain, diantaranya perlakuan terhadap partai yang melanggar tata tertib kampanye, juga berkaitan dengan logistik serta pendistribusiannya, dan lain-lain.

Namun harus disyukuri, pada saat pemilihan hingga proses penghitungan suara keadaan tetap terkendali. Memang masih ada sejumlah parpol yang menuntut, wajar saja bagi mereka yang kurang mendapat tempat di hati rakyat. Secara keseluruhan, dapat dilihat kedewasaan rakyat Indonesia dalam melakukan proses demokrasi. Ini dilihat dari hasil penghitungan suara sementara dari KPU maupun dari hasil hitung cepat lembaga-lembaga tertentu bahwa yang berada dalam jajaran teratas diduduki oleh partai-partai nasionalis. Harapan ke depan, khususnya mendekati waktu Pemilihan Presiden, persiapan yang dilakukan bisa lebih bagus lagi dan rakyat semakin dewasa dalam menentukan figur yang tepat untuk memimpin bangsa ini.

JAYALAH INDONESIA!!!

-Proyeksi-

Posted: April 12, 2009 in Uncategorized

Proyeksi Peta…
Baru-baru ini, aku belajar tentang proyeksi Peta…

Defenisi yang aku dapat dari dosen, bahwa Proyeksi Peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi tiga-dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua-dimensi di bidang peta (bidang datar)…

Penjelasan selanjutnya adalah efek dari pengkonversian yang menyebabkan terjadinya distorsi pada aspek-aspek geometri permukaan bumi berupa luas, bentuk, jarak, dan arah…

Dijelaskan juga bahwa, tidak ada proyeksi peta yang terbaik. Ketika si pembuat peta ingin membuat peta dengan meminimalkan distorsi tertentu, maka distorsi yang lain akan membesar..
Sehingga, bila ingin membuat peta diperlukan pemilihan terhadap model proyeksi yang dibutuhkan alias meminimalkan distorsi fitur-fitur yang dianggap penting…

setelah berpikir-pikir, menarik juga neeh…

aku berusaha membawanya dalam kehidupan sehari-hari….

sekarang aku menganggap diriku adalah peta….
Peta yang dibuat oleh SANG CREATOR-ku…

Aku harus siap dibentuk sesuai kebutuhan SANG CREATOR-ku…
Memang awalnya masih terdapat distorsi, sebagai peta kasar tentunya…
Tetapi, ini berbeda. Aku harus senantiasa rela dibentuk sesuai kebutuhanNYA…
SANG CREATOR pasti akan meminimalkan setiap distorsi…

Apa yang menjadi hasilnya??Tentunya peta yang terbaik dari SANG CREATOR ULUNG….
Peta ini pun menjadi penunjuk jalan yang jelas bagi orang-orang yang memanfaatkannya….
Orang-orang telah melihat peta ini. Mereka pun bertanya siapa KARTOGRAFERnya….
Oh…DIA….

“Akupun mau diproyeksikan menjadi peta-peta terbaik buatan KARTOGRAFER ULUNG itu”, kata orang-orang yang pernah memanfaatkan peta buatanNya..

Wah….
Makin banyak Peta yang dibuat oleh SANG CREATOR, makin jelas kenampakan hidup ini….

-Bagaikan Peta siap dibentuk, demikian hidupku di tanganMu-