Archive for January, 2011

Nasionalisme 2 x 45 menit

Posted: January 4, 2011 in otak atik otak

Membaca judul di atas, sebagian orang mungkin teringat kepada sebuah tajuk dari liputan akhir tahun sebuah stasiun televisi di negeri ini. Ya, terinspirasi oleh gaya bicara si pembawa acara yang disertai bumbu-bumbu pernyataan yang berirama optimis dengan sedikit sindiran membawa saya berimajinasi akan hal yang pernah saya pikirkan dan pernah saya tuangkan dalam suatu bentuk tulisan sederhana.

Saya pernah membayangkan akan kebesaran bangsa Indonesia dalam sebuah keadaan di mana cukup satu menit saja semua anak bangsa berpikir sebagai bangsa Indonesia. (https://nikosimamora.wordpress.com/2010/12/14/berpikir-sebagai-orang-indonesia/) Ternyata pikiran saya terlalu sempit, jangan hanya satu menit bahkan sembilan puluh kali lipat dari itu, bangsa ini bisa lakukan. Hantu apakah yang membuat itu? Sepakbola, kawan!!! Hal yang sangat luar biasa bahwa cabang olahraga yang satu ini bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Tak ada yang bisa membantah bahwa sebelas orang anak bangsa, baik asli maupun naturalisasi, yang berjuang di lapangan sejenak didaulat menjadi pahlawan yang memperjuangkan nama besar Indonesia. Apa efeknya? Kalau kita perhatikan bagaimana respon dari Rio Ferdinand, Cesc Fabregas, atau Ryan Babel yang dalam akun jejaring sosial mereka mengungkap kesan dan dukungan mereka terhadap tim nasional kita. Itu menunjukkan bahwa bangsa ini besar dan selamanya akan diperhitungkan. Hal ini baru dari satu bidang, bagaimana dengan bidang yang lain? Mari kita jawab bersama!

Namun dalam perjalanannya, nasionalisme ini sempat diganggu dengan kecerdasan seorang anak bangsa yang memanfaatkan momen kebangkitan tim nasional kita menjadi ajang untuk mencitrakan diri dan mendapat dukungan dari masyarakat sebagai kapital yang berpeluang untuk mengkapitalisme bangsa ini di masa mendatang. Ya, orang-orang menyebutnya sebagai politisasi. Aduh, ini sangat mengganggu. Masih ada juga anak-anak bangsa yang mencuri kesempatan untuk mengkultuskan diri dengan hal-hal yang menurut saya kurang elegan. Ah, semoga hal ini cepat berlalu dengan pengertian bahwa lalukanlah orang-orang yang memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan diri sendiri dengan cepat. Biarlah kita menghargai orang-orang yang dengan tulus berjuang untuk kepentingan bangsa ini, bahkan sekalipun cinta yang harus kita curahkan harus membutakan kita (https://nikosimamora.wordpress.com/2010/10/01/cinta-butaku-untuk-indonesia/), yakinlah bahwa di kemudian hari kebutaan itu akan dicelikkan karena ketulusan kita. Selamat berjuang di ladang masing-masing!!!

 

Salam,

Niko Saripson P Simamora

4 Januari 2010